Beranda » Artikel Terbaru » Mitos Anak Pertama Dilarang Menikah dengan Anak Ketiga

Mitos Anak Pertama Dilarang Menikah dengan Anak Ketiga

Diposting pada 8 December 2021 oleh nanang | Dilihat: 195 kali

Info Cincin Nikah Bekasi Tunangan Kawin Bahan Emas Perak Palladium Platinum – Bahan Pernah mendengar klaim yang menyebut anak pertama dan anak ketiga dilarang menikah karena bisa membawa hal buruk dalam rumah tangga? Mitos tersebut dinamai pernikahan Lusan, kepercayaan yang berkembang di masyarakat, bersumber pada tradisi Jawa. Lusan berasal dari kata telu yang berarti anak ketiga, dan kapisan atau anak pertama.

Cincin nikah tunangan kawin couple custom bekasi bahan emas perak palladium platinum bekasi 180

Pernikahan Lusan, diyakini sebagian orang, bakal membawa beragam masalah karena perbedaan dua karakter dari anak pertama dan anak ketiga yang acapkali dianalogikan sebagai anak terakhir.

Selama ini, anak pertama, dalam gambaran masyarakat, dianggap sebagai sosok dewasa dengan jiwa kepemimpinan yang kuat dan dianggap suka bekerja keras hingga mandiri. Di sisi lain, anak ketiga, dinilai manja dan suka berulah karena kerap melanggar aturan. Label sifat dan sikap anak pertama dan ketiga yang bertolak belakang ini, dikhawatirkan dapat memicu permasalahan di kemudian hari. Padahal, karakteristik-karakteristik di atas belum sepenuhnya benar, mengingat setiap anak memiliki sikap dan sifat yang berbeda.

Bukan cuma perbedaan karakter yang dinilai bisa memicu konflik, pernikahan Lusan juga dihindari karena dianggap bisa mendatangkan hal-hal buruk seperti kesulitan ekonomi, hingga kematian pasangan dan orangtua. Tidak diketahui secara pasti dasar dari klaim tersebut. Namun begitu, pernikahan Lusan masih diamini oleh sejumlah orang, khususnya dalam masyarakat Jawa, hingga hari ini.

Pernikahan Lusan yang mungkin jadi pedoman bagi sebagian orang, tak harus membuat Anda wajib mempercayainya. Pasalnya, seperti yang telah dikemukakan di awal, pernikahan Lusan merupakan sebuah mitos yang telah mengakar di masyarakat selama bertahun-tahun lamanya. Berhasilnya sebuah rumah tangga, tergantung dari usaha pasangan itu sendiri. Bukan serta merta karena label karakteristik sifat anak yang dipercaya dalam masyarakat.

Baca : Toko Cincin Nikah Bekasi – Emas Perak Palladium Platinum

Setiap pernikahan, baik dari pasangan anak pertama dan anak ketiga, maupun bukan, sejatinya tetap akan menghadapi beragam masalah di kemudian hari. Pasalnya, setiap orang memiliki karakter dan sifatnya masing-masing. Maka dari itu, Anda tidak perlu ragu jika ingin melangsungkan pernikahan anak pertama dan ketiga. Alih-alih penghalang, jadikan mitos pernikahan Lusan sebagai pengetahuan mengenai keragaman budaya.

Bagi Anda yang ingin melangsungkan pernikahan anak pertama dan ketiga, sederet pedoman dasar berikut bisa jadi solusi untuk meminimalisir timbulnya beragam permasalahan rumah tangga di kemudian hari. Jadi, tak perlu khawatir lagi soal mitos anak pertama dilarang menikah dengan anak ketiga!

  1. Menyadari perbedaan karakter pasangan

Seperti yang telah disinggung di awal, permasalahan dalam rumah tangga akibat perbedaan sikap dan sifat tidak bisa dihindari sebab, setiap orang dilahirkan dengan karakternya masing-masing. Untuk itu, perbedaan karakter merupakan hal yang lumrah atau biasa.

Selain itu, perbedaan usia hingga kondisi mental setiap orang juga bisa memercik permasalahan dalam rumah tangga. Untuk itu, menyadari segala perbedaan antara suami dan istri diperlukan sebagai dasar mencari jalan keluar terbaik dalam setiap masalah yang ada.

Cincin nikah tunangan kawin couple custom bekasi bahan emas perak palladium platinum bekasi 142

Cincin Nikah Bekasi Cincin Tunangan Bekasi Emas Perak 925 Palladium Platinum

 

2.Kendalikan ego untuk meredam konflik

Setelah menyadari adanya perbedaan karakter, solusi dasar untuk permasalahan rumah tangga selanjutnya adalah mengendalikan ego. Karena bagaimana pun, rumah tangga dibentuk oleh dua individu. Kompromi merupakan siasat penting untuk bisa mencapai tujuan bersama, yang dalam hal ini, tentunya keluarga harmonis.

Kendalikan ego dengan meminimalisir sikap keras kepala dan keinginan untuk mendominasi hubungan. Biasakan lapang dada menerima kritik dan saran. Jika melakukan kesalahan, jangan sungkan dan gengsi untuk langsung meminta maaf agar permasalahan tidak merembet jauh.

  1. Memahami pasangan sebelum bersikap

Memahami orang lain menjadi salah satu kunci sukses dalam suatu interaksi. Hal ini juga berlaku dalam rumah tangga. Biasakan untuk memposisikan diri menjadi orang lain sebelum mengutarakan pendapat atau bersikap. Dengan begitu, Anda bisa memahami apa yang orang lain rasakan atas sikap Anda.

Memberikan pertanyaan kepada diri sendiri seperti, “Bagaimana jika orang lain melontarkan kata-kata atau melakukan hal tersebut kepada saya?”, dapat membuat kita lebih mengerti perasaan pasangan tentang pernyataan dan sikapnya sehingga dapat meminimalisir konflik di kemudian hari.

Baca : Bahan Cincin Nikah Bekasi – Emas Perak Palladium Platinum

  1. Terbuka dengan pasangan

Hubungan dapat lebih solid sehingga berjalan baik jika pasangan saling percaya satu sama lain. Kepercayaan dapat diraih dengan sikap terbuka. Sikap ini, akan memperlancar komunikasi antara Anda dan pasangan sehingga lebih mudah mengurai permasalahan ketika terjadi perselisihan.

Sejak awal hubungan, biasakan untuk tidak sungkan dan gengsi dengan membicarakan hal apapun kepada pasangan. Baik itu yang membuat Anda senang atau sebaliknya. Dengan begini, pasangan akan mudah menangkap apa yang Anda inginkan. Jika kedua belah pihak sudah saling terbuka, istri dan suami bisa lebih mudah memetakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan saat timbul konflik.

Cincin nikah bekasi tunangan kawin couple custom bahan emas perak palladium platinum bekasi 125

Cincin Nikah Bekasi Cincin Tunangan Bekasi Emas Perak 925 Palladium Platinum

  1. Rutin quality time layaknya masih pacaran

Pasangan acapkali kurang menikmati waktu berdua setelah menikah, khususnya bagi mereka yang sudah punya momongan. Padahal, waktu bersama atau quality time, diperlukan untuk terus memperkuat ikatan antara suami dan istri, sehingga terus romantis dan makin mengenal satu sama lain.

Untuk itu, jangan ragu untuk menyediakan waktu luang, menikmati quality time layaknya masa pacaran. Tak melulu harus keluar rumah mengingat masih masa pandemi Covid-19, Anda bisa melakukan kegiatan seru di rumah dengan pasangan seperti ngobrol santai berdua saat sore hari, berkebun, hingga masak bersama. Selain makin lengket, quality time juga membuat Anda makin produktif bukan?

Dalam setiap hubungan pasti akan muncul konflik, termasuk dalam rumah tangga. Lima pedoman dasar yang bersumber pada komunikasi yang telah diuraikan di atas, bisa jadi solusi bagi Anda yang dihantui rasa khawatir dengan mitos anak pertama menikah dengan anak ketiga. Semoga bermanfaat! ( Cincin Nikah Bekasi – Emas Perak Palladium Platinum )

 

Model Cincin Nikah Kawin Tunangan Bekasi Latifa Jewelry – Emas Perak Palladium Platinum :

Mitos Anak Pertama Dilarang Menikah dengan Anak Ketiga | Latifajewellery.com

Belum ada komentar untuk Mitos Anak Pertama Dilarang Menikah dengan Anak Ketiga

Silahkan tulis komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Mungkin Anda tertarik produk berikut ini:
QUICK ORDER
Cincin Kawin Dan Tunangan Emas MS 016

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Rp 700.000
Ready Stock / 016
Rp 700.000
Ready Stock / 016
QUICK ORDER
CINCIN PALLADIUM PERAK MS 024

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Rp 1.305.000
Ready Stock / MS 024
Rp 1.305.000
Ready Stock / MS 024
QUICK ORDER
Cincin Kawin Dan Tunangan Emas MS 014

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Rp 700.000
Ready Stock / 014
Rp 700.000
Ready Stock / 014
SIDEBAR